Kembang Wali (Syabab Zuhuur Awliyak)

 


ABOUT ME


Razali Bin Hassan
Singapore
Master of Pencak Silat Kembang Wali.
View my complete profile


LINKS

pencak silat
persisi
persilat
kidi
nur alhayat
hikam
al-risalah
istilah-istilah tasauf
suluk
martabat tujuh
sufi islam
yaya

 


October 05, 2006
Jangan Putus Asa Kala Do'a Belum Di Kabulkan

Jangan Putus Asa Di Kala Doa Belum Di Kabulkan

Ada Hadis yang menyatakan: Doa adalah senjata bagi orang yang beriman. Juga di sisi lain menerangkan: Doa itu sumsum ibadah. Maka perjuangan tanpa doa binasa dan doa yang tak diiringi dengan usaha hampa.

Jangan engkau berputus asa karena kelambatan pemberian Allah kepadamu, padahal doamu bersungguh-sungguh. Allah telah menjamin menerima semua doa sesuai dengan yang Dia kehendaki untukmu pada waktu yang telah Dia tentukan. Bukan menurut kehendakmu dan bukan pada waktu yang engkau tentukan.

Oleh karena itu jadikan doa dan usahamu sebagaimana fungsional ruh dengan jasad pada diri manusia. Sebab yang disebut insan kamil (manusia seutuhnya) ialah manakala jasad dengan ruh bertemu pada satu wujud manusia. Tidak akan disebut manusia yang sempurna, bila hanya ada ruh. Begitu pula sebaliknya, hanya akan disebut mayat, bila manusia hanya ada jasadnya saja tanpa dengan ruh.

Apakah setiap doa akan dikabulkan oleh Allah swt? Pertanyaan ini akan terjawab bila engkau telah memahami apa yang disebut doa dan hakikatnya. Maka, tak harus berhenti dari kesungguhan doamu, juga jangan berpaling dari Nya karena lambat masa diperkenankan pintamu. Pun pula jangan menghardik seraya terlontar kalimat protes atas ketidak puasanmu dengan firman-Nya yang menyatakan: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS. Al Mumin ayat 60)

Perbaiki dahulu sangkamu kepada Allah swt dan yakinlah seraya husnuzhon (sangka baik) kepada-Nya, bahwa Ia tak akan mengingkari janji-Nya. Kemudian perhatikan dengan seksama petunjuk-Nya, terutama pada syarat-masyrut adab berdoa. Kemudian, coba engkau renungkan firman Allah swt yang tertera di bawah ini:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah ayat 186)

Allah swt itu dekat kepada setiap hamba-hamba-Nya, bahkan kedekatan-Nya diurai dalam firman-Nya: Allah lebih dekat kepadanya dari urat nadi (QS. Qaaf ayat 16). Maka tak layak untuk mengatakan: Allah tidak mengabulkan doa kami. Yang menjadi masalah di sini ialah, pemahaman tentang Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya, juga Allah mengabulkan setiap pinta dan doa hamba-hamba-Nya. Tentunya memahami hal semacam itu perlu ada kajian ilmu tauhid yang akan menyampaikan kepada pengetahuan tentang Allah dan keberadaan-Nya.

Konsep doa yang dikabulkan harus difahami sebagai janji-Nya yang pasti akan dipenuhi sesuai dengan kehendak-Nya. Pengabulan itu ada kalanya di dalam dunia dan ada pula di akhirat. Jika yang dipinta sesuai dengan kehendak-Nya, maka akan diberikannya segera, tetapi bila permohonannya tidak seiring dengan kehendak-Nya maka sebagai gantinya, Ia akan memberikan sesuai dengan kehedak-Nya sebagai alternatif yang tepat untuk dirimu dari-Nya. Hal ini-pun, jika Ia berkenan atas pintamu. Yang jelas Ia tidak pernah menyalahi janji-janji-Nya.

Saya perjelas di sini, bahwa Allah telah mengakui pintamu juga akan memperkenankannya sesuai dengan apa yang Dia pilihkan bagimu. Tak menurut pilihanmu bagi nafsumu. Gelora jiwa yang terasa padamu adalah rahmat-Nya. Terkadang engkau benci terhadap sesuatu yang tak seirama dengan nafsumu, tetapi ia baik untukmu. Begitu pula sebaliknya, apa yang engkau cintai belum tentu baik untukmu, bahkan jahat serta merusak lahir batinmu. Sebagaimana firman-Nya yang menyatakan : Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah Ayat 216).

Maka itu pasrahkan dirimu dalam pilihan-Nya untukmu sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya engkau akan menemui apa yang baik bagimu dan menurut-Nya. Tuhanmulah yang menjadikan segala yang dikehendaki-Nya dan Ia memilihnya sendiri, tiada hak bagi mereka untuk memilih (sesuatu apapun).

Oleh karena itu jangan engkau memilih sesuatu apapun, jika harus memilih, maka pilih olehmu untuk tidak memilih. Jika engkau telah berhenti dari memilih sesuatu, kemudian engkau serahkan kepada Allah dalam segala hal pilihan atas kehendak-Nya niscaya Ia akan memilihkan untukmu yang paling terbaik menurut-Nya.

Adapun diperkenankan doa itu terkadang diberi dengan wujud yang dipinta, namun tidak mustahil akan diganti dengan lainnya yang lebih baik bagimu seperti tercegah dari malapetaka, diampuni dosa atau kesalahannya, mendapat curahan nikmat serta pengabulannya ditunda untuk kelak di akhirat. Sebagaimana diurai dalam Hadits yang bersumber dari Anas ra. berikut.: Tiada seorangpun yang berdoa, melainkan Allah pasti akan mengabulkan doanya atau dihindarkan dari bahaya padanya atau diampuni sebagian dari dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus kepada dosa atau untuk memutuskan hubungan sanak keluarga. Al-Hadits.

Pada Hadis riwayat Muslim menerangkan: Tiada seorangpun yang berdoa kepada Allah dengan rangkaian doa yang tak durhaka, melainkan Allah akan menganugerahkan dengan salah satu dari tiga perkara: Pertama disegerakan doanya, kedua ditunda untuk diakhirat dan ketiga dihindarkan dari malapetaka walau sekedarnya.

Maka hendaklah engkau harus mengakui kekuasaan-Nya yang absolut, bahwa diperkenankan pintamu pada waktu yang dikehendaki-Nya bukan pada waktu yang engkau kehendaki. Karena khiar (pilihan) Allah bagi hambanya itu terlebih baik dari pada khiar hamba bagi dirinya. Jadi, setiap doa itu pasti dikabulkan. Masalahnya hanya waktu, sebagaimana doa Musa as. dan Harun as. dalam firman-Nya:

Allah berfirman: Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-sekali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui. (QS. Yunus Ayat 89).

Firman ini menerangkan tentang pengabulan doa Nabi Musa as. dan Harus as. untuk kehancuran Firaun. Tetapi untuk menunggu dikabulkan doa tersebut memakan kurun waktu selama empat puluh tahun. Begitu pula Nabi Muhammad saw. berdoa untuk Umar Ibnu Khatab ra., agar diberi hidayah dan sekaligus menjadi pendampingnya yang setia. Dalam hal ini beliau saw. dihadapkan pada penantian dua tahun lamanya. Dan masih banyak lagi riwayat yang senada dengan uraian di atas.


posted at 10/05/2006 06:41:00 PM by Razali Bin Hassan:: 0 witty replies :: permalink


ARCHIVES

June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
January 2007
April 2007
May 2007
September 2007
October 2009

RECENT POSTS

ANTARA PRINSIP PENTING DALAM BERGURU
Allah S.W.T. Maha Mengetahui
Kesejahteraan dan Keselamatan Hanyalah pada Allah ...
Yang Maha Kuasa
Jauhi Sikap Sombong
Amanah Seorang Pesilat
PERBUATAN ZAHIR DAN SUASANA HATI
UZLAH UNTUK MASUK KE MEDAN TAFAKUR.
IKHLAS ADALAH ROH IBADAH
BERPEGANG PADA MAKAM

CREDITS

©Kembang Wali (Syabab Zuhuur Awliyak)

©Design by Websong

Powered by Blogger

 

TAGBOARD






Scrollbar By, CarrielynnesWorld.com